Langsung ke konten utama

Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran



Tugas menyusun Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran
Tugas        : Pengembangan Media Pembelajaran
Nama        :  Wagiah
NIM         : ACC 114 039
Jenis Media Pembelajaran : Media Cetak (Membuat LKS)

Langkah-langkah penyusunan media cetak
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:
1.    Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
2.    Merumuskan tujuan intruksional (Instructional objective) dengan operasional dan  khas
3.    Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
4.    Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
5.    Menulis naskah media
6.    Mengadakan tes dan revisi
Petunjuk berikut yang dapat membantu menyiapkan media berbasis tes yang interaktif.
§  Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses, dan dikuasai.
§  Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan siswa dan siapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
§  Pertimbangkan hasil analisis respons siswa.
§  Siapkan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan.
§  Gunakan beragam jenis, latihan dan evaluasi seperti, main peran, studi kasus, berlomba, atau simulasi.
Sebagai contoh media pembuatan LKS
Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru, sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam peningkatan prestasi belajar.
Dalam lembar kerja siswa (LKS) siswa akan mendapatkan uraian materi, tugas, dan latihan yang berkaitan dengan materi yang diberikan.
Dengan menggunakan LKS dalam pengajaran akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian guru bertanggung jawab penuh dalam memantau siswa dalam proses belajar mengajar.
Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS)
·       Sebagai alternatif guru untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu kegiatan tertentu.
·       Dapat mempercepat proses belajar mengajar dan hemat waktu mengajar.
·       Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas karena siswa dapat menggunakan alat bantu secara bergantian.
Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Menurut tim instruktur PKG dalam Sudiati (2003 : 11), tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS), antara lain:
·       Melatih siswa berfikir lebih mantap dalam kegiatan belajar mengajar.
·       Memperbaiki minat siswa untuk belajar, misalnya guru membuat LKS lebih sistematis, berwarna serta bergambar untuk menarik perhatian dalam mempelajari LKS tersebut.
Struktur LKS
Adapun struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut :
1.    Judul, mata pelajaran, semester, dan  tempat
2.    Petunjuk belajar
3.    Kompetensi yang akan dicapai
4.    Indikator,
5.    Informasi pendukung
6.    Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
7.    Penilaian
Karakteristik Lembar Kerja Siswa (LKS)
1.    Merupakan bahan ajar cetak.
2.    Materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas pembahasannya tetapi sudah mencakup apa yang akan dikerjakan atau dilakukan oleh peserta didik.
3.    Memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, dll.
Langkah-langkah Pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Dalam pembuatan lembar kerja siswa perlu diperhatikan beberapa syarat dan hal-hal yang penting, diantaranya sebagai berikut :
a.    Mempunyai tujuan yang ingin dicapai berdasarkan GBPP, AMP, dan buku pegangan/paket, mengandung proses dan kemampuan yang dilatih, serta mengutamakan bahan-bahan yang penting.
b.    Tata letak harus dapat menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan sistematis, menunjukan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal sampai akhir, serta desainnya menarik dan indah.
c.    Susunan kalimat dan kata-kata memenuhi kriteria berikut : sederhana dan mudah dimengerti, singkat dan jelas, istilah baru hendaknya diperkenalkan, serta informasi / penjelasan yang panjang hendaknya dibuat dalam lembar catatan peserta didik.
d.   Gambar ilustrasi dan skema sebaiknya membantu peserta didik, menunjukkan cara, menyusun, dan merangkai sehingga membantu anak didik berpikir kritis.
Agar lebih spesifik lagi pembahasan tentang cara pembuatgan Lembar Kerja Siswa (LKS) maka diklasifikasikan sebagai berikut :
a.    Syarat didaktik, Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya proses belajar- mengajar haruslah memenuhi persyaratan didaktik, artinya suatu LKS harus mengikuti asas belajar-mengajar yang efektif.
b.    Syarat konstruksi, yang dimaksud dengan syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh peserta didik.
c.    Syarat teknis, dari segi teknis memiliki beberapa pembahasan yaitu: Tulisan, gambar, penampilan. Uraian di atas merupakan syarat khusus pembuatan lembar kerja siswa, jika sudah terpenuhi maka melangkah pada syarat umum yang harus dipenuhi untuk membuat LKS.
1.    Melakukan analisis kurikulum baik SK,KD, indikator, maupun materi pokok.
2.    Menyusun peta kebutuhan lembar kerja siswa yaitu pembuatan LKS harus membuat suatu konsep/rancangan terlebih dahulu guna mengetahui materi/komponen perihal yang akan dibahas di dalam LKS tersebut,sehingga akan lebih mudah dalam pelaksanaannya.
3.    Menentukan judul LKS dan menulis LKS dengan buku paduan yang jelas.
4.    Mencetak lembar kerja siswa dan menentukan lembar penilaian.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP IKATAN KIMIA (BENTUK GEOMETRI MOLEKUL)

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR   RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATERI IKATAN KIMIA “SUB MATERI BENTUK GEOMETRI MOLEKUL ” OLEH : W AGIAH ACC 114 0 3 9 DOSEN PENGAMPU Dra. Ruli Meiliawati, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA PALANGKA RAYA 201 6      RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan       :            SMA Mata Pelajaran              :           Kimia Kelas / Semester           :           XI/1 Materi Pokok                :           Ikatan Kimia Sub Materi                    :           Bentuk Geometri Molekul Alokasi Waktu              :           1 x 15 menit A.     KOMPETENSI INTI KI 1      : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2      : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), sant
Tugas SBM JAWABAN-JAWABAN DEFINISI ISTILAH 1.       Pembelajaran Pembelajaran  adalah  kegiatan  yang  dilakukan  oleh  guru  secara terprogram   dalam   desain   instruksional   yang   menciptakan   proses interaksi antara  sesama  peserta  didik,  guru  dengan  peserta  didik  dan dengan  sumber  belajar yang bertujuan  untuk  menciptakan perubahan  secara  terus-menerus  dalam  perilaku  dan  pemikiran  siswa pada   suatu   lingkungan   belajar. 2.       Model    pembelajaran    Model    pembelajaran    adalah    kerangka konseptual yang    melukiskan    prosedur    yang    sistematis    dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu,   dan   berfungsi   sebagai   pedoman   bagi   para   perancang pembelajaran dan para pengajar dalam  merancang dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. 3.       Pendekatan  pembelajaran  Pendekatan  pembelajaran adalah sudut pandang atau orientasi yang digunakan dalam pembelajaran, yang kemudi